Ciri Obat Herbal Yang Kondusif Untuk Ibu Hamil
Obat Herbal memang bersifat alami dan aman, namun bagi anda ibu hamil tentu harus berhati-hati dalam mengkonsumsinya. Karena, tidak sepenuhnya obat herbal akan kondusif dikonsumsi oleh ibu hamil. Beberapa obat herbal sanggup menghipnotis hormon, sehingga sanggup menjadikan problem pada kehamilan dan janin. Sebelum tetapkan untuk mengkonsumsi, sebaiknya anda berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.
Adapun obat herbal dikelompokan menjadi tiga jenis, yang diantaranya adalah:
- Jamu, ialah obat tradisional yang dibentuk dari tanaman obat yang orisinil dan merupakan resep bebuyutan dari nenek moyang. Khasiat jamu sudah diketahui, namun belum ada penelitian ilmiahnya. Contohnya; cabai puyang, beras kencur, dan lain-lain.
- Herbal Terstandar, ialah jamu yang sudah melalui penelitian dengan binatang (uji preklinis). Sudah diketahui secara jelas, dosisnya berapa, kandungan racun dan dampak samping yang ditimbulkan.
- Fitofarmaka, ialah jamu yang sudah melewati uji preklinis pada binatang dan uji klinis pada manusia, sehingga kondusif dikonsumsi sebab sudah dilakukan penelitian oleh para ahli.
Jenis Obat Herbal Paling Aman untuk Ibu Hamil
Apabila dilihat dari sisi pembuatannya, makan obat herbal yang masih segar, ialah yang paling aman. Hal tersebut sebab belum tercampur dengan bahan-bahan kimiawi lainnya. Namun dari sisi kandungannya, jenis herbal Fitofarmaka ialah obat herbal yang paling baik untuk ibu hamil, sebab sudah melalui uji klinis.
Tips Memilih Obat Herbal untuk Ibu Hamil
Bagi ibu hamil yang ingin mengkonsumsi obat herbal, sebaiknya memperhatikan poin-poin sebagai berikut:
- Pastikan khasiat dan dampak sampingnya tidak membahayakan kandungan dan janin. Obat herbal yang bersifat diuretic (peluruh kencing) menyerupai daun kumis kucing, kejibeling, gempur kerikil dan mengkudu sanggup mengakibatkan kekurangan cairan. The herbal yang mengandung raspberry bahkan sanggup menjadikan kontraksi. Anda juga harus menghindari obat herbal yang mempunyai dampak hipolikemik (menurunkan gula darah), menyerupai akar tanaman sawo yang sanggup mengakibatkan ibu hamil tidak bertenaga.
- Pastikan proses pengolahannya tepat dan tidak sembarangan. Sebagai contoh, buah mahkota yang kuasa yang dikeringkan tidak sempurna, sanggup mengakibatkan keracunan.
- Patikan takaran dan takarannya pas. Sebagai pola derma rumput Fatimah yang berlebihan sanggup menyebakan kontraksi berlebihan, pendarahan bahkan janjkematian janin di dalam kandungan. Konsumsi cabai berlebihan juga sanggup mengakibatkan sakit perut, maag, dan diare. Bahkan ibu hamil yang mengkonsumsi wortel berlebihan akan meningkatkan tekanan dalam otak sebab betakaroten di lemak sanggup mengendap.
- Patikan materi obat herbal yang akan anda konsumsi, bersih dan higienis. Hal ini bertujuan menghindari dari abses dan kontaminasi materi berbahaya.
Ibu hamil masih boleh mengkonsumsi obat herbal dari materi dasar habbtussauda (jinten hitam), namun pada usia diatas trimester kedua. Obat herbal yang juga disarankan dikonsumsi ibu hamil ialah minyak zaitun. Kandungan nutrisi yang terdapat di dalam minyak zaitun akan membantu proses persalinan menjadi lancar.
Ringkasan:
- Obat Herbal dikelompokan menjadi tiga yaitu, Jamu, Herbal Terstandar, Fitofarmaka,
- Sebelum mengkonsumsi obat herbal, ibu hamil harus memperhatikan khasiat, dampak samping, proses pengolahan, takaran dan kebersihan bahan,
- Minyak zaitun dan habbtussauda boleh dikonsumsi ibu hamil pada usia trimester ke atas.
Comments
Post a Comment