Kuesioner Kesehatan Reproduksi Untuk Pelajar Smp
Kuesioner Kesehatan Reproduksi Remaja yang dikala ini menjadi ramai perbincangan di Indonesia dipercaya menjadi benteng untuk menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja yang semakin mengkhawatirkan. Diharapkan dengan mengetahui kesehatan Reproduksinya sendiri, remaja lebih bertanggung jawab dengan kondisi kesehatan tersebut, ketika sudah dewasa. Dengan Kuesioner Kesehatan ini, dibutuhkan remaja juga memiliki kesadaran semenjak dini untuk lebih menjaga kesehatan, termasuk organ reproduksi termasuk dengan menghindari seks bebas.
Guru Besar Departemen Ilmu Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat UI (FKM-UI) Hadi Pratomo, menyampaikan bahwa Penelitian yang dilakukan WHO di 35 negara, telah mengambarkan manfaat kuesioner kesehatan reproduksi yang dilakukan untuk remaja. Mereka menunda korelasi seks terlalu dini, alasannya yaitu ingin menjaga kesehatan reproduksinya.
Kuesioner kesehatan reproduksi ini memungkinkan remaja mengidentifikasi kesehatan diri reproduksinya. Sekaligus menjadi pendidikan seks pada remaja secara dini, yang sering ingin tau pada topik reproduksi. Melalui kuesioner ini remaja akan mengetahui, apakah proses pertumbuhan dan kesehatan reproduksinya berjalan normal atau tidak. Dan apabila dirasa tidak normal maka diharapkan, mereka segera bertanya pada orangtua, guru, atau tenaga layanan kesehatan.
Sebagai pola apabila remaja perempuan dengan usia 14-15 tahun sebaiknya harus dikonsultasikan dengan dokter ahli, alasannya yaitu sanggup menjadi indikasi kemandulan pada dirinya. Namun apabila telah diketahui semenjak dini, sangat memungkinkan diketahui penyebabnya dan segera dilakukan tindakan medis, sehingga kemandulan sanggup dihindarkan.
Salah satu soal kuisioner yang memang menjadi kontrofersi yaitu soal yang menanyakan ukuran alat kelamin pada laki-laki dan ukuran payudara pada remaja wanita. Memang hal ini perlu dikaji ulang mengenai manfaat yang didapatkan. Karena mungkin hal ini masih belum perlu dilakukan pada Kuesioner Kesehatan Reproduksi untuk Pelajar SMP.
Selepas dari kontrofersi dan pro kontra mengenai Kuesioner Kesehatan Reproduksi untuk Pelajar Sekolah Menengah Pertama yang dikala ini dilakukan oleh dinas kesehatan. Perlu dilakukan sosialisasi yang sempurna kepada pelajar, guru dan orang bau tanah siswa. Seluruh elemen tersebut harus mengerti maksud dan tujuan kuesioner, dan tidak mencurigai manfaat maupun kerahasiaan data yang telah diisi siswa.
Ringkasan:
- Kuesioner Kesehatan Reproduksi untuk pelajar Sekolah Menengah Pertama beralasan untuk membentengi Kesehatan Reproduksi Remaja,
- Kesehatan Reproduksi Remaja harus diketahui sehingga dikala cendekia balig cukup akal memiliki tanggung jawab untuk menjaganya,
- Kuisioner Kesehatan Reproduksi memang perlu dikaji ulang dalam beberapa hal yang terlalu vulgar.
Comments
Post a Comment